Bubur Merah Putih dan Teur

Membongkar photo lawas atau tulisan-tulisan lama, seringkali membuat kita berasa ada di masa lalu. Begitupun ketika  saya yang saat ini sedang berkunjung ke rumah orang tua di Sukabumi. Mengobrol dengan  bapak  selalu  ada saja ilmu yang dapat terserap. Seperti halnya pagi ini,  walaupun beiau sedang shaum tapi menemani saya sarapan pagi. (…Hehe… yang muda malah kalah soal puasa mah).

.

Tadi kami mengobrol soal apa saja, yang salah satunya terselip obrolan tentang sejarah. Memang asyik kalau ngobrol soal yang satu ini. Kalau dalam buku peajaran sudah jelas, tapi dari orang yang mengalami sejarah itu sendiri tentunya memiliki nilai PLUS tersendiri. Bapak tidak mengalami masa penjajahan Belanda, karena beliau lahir ketika Jepang masuk ke Indonesia. Tapi masa awal  kemerdekaan yang penuh liku ini, beliau sedikit banyak mengetahuinya. Termasuk ketika presiden Soekarno mengeluarkan dekrit presiden tahun 1959, beliau malah ikut berkumpul di sebuah lapangan di Jakarta.

.

Pagi ini beliau bercerita, tentang kekhawatiran bangsa pribumi pada Belanda. Karena walaupun Indonesia merdeka tahun 1945, rongrongan bangsa Belanda masih terus berlangsung hingga melakukan agresi ke Indonesia. Salah satu yang dilakukan masyarakat Indonesia khususnya di perkampungan adalah,  jika  melakukan kenduri atau selamata,warga suka menyajikan bubur merah dan bubur putih berikut  telor ayam. Dan ternyata itu merupakan simbol karena sesungguhnya merah dan putih adalah  bendera Indonesia. Adapun telor merupakan suluk atau filosofi dari ilmu pengetahuan.

.

Kenapa dengan telur? Sayapun mulai pasang kuping untuk menyimak.  Bapak lalu menjelaskan bagaiaman sebuah bentuk yang ada dalam telur. Luarnya kerasa melambangkan sebuah kebodohan, tapi dengan mencari ilmu  maka ketika masuk agak kedalam ada sesuatu yang tersa enak dan mulai tak mengeras yakni putih telur. Dan setelah digeluti itu ilmu maka akan tersa “Pelem” alias enak dimakan yakni kuning telur. Begituah sejatinya manusia agar senantiasa terus menuntut ilmu agar merasakan nikmatnya kehidupan.

.

Mencari ilmu apa saja yang berguna bagi manusia yang lain adalah sebuah keniscayaan. Begitupun ilmu kepenulisan yang yang harus kita asah dan kita gali.  Baik belajar dari media buku, seminar ataupun  melalui online. Jadi bisa kita menggunakan  menggunakan apa saja yang bisa mendukung dalam mengupgrade diri dengan cara mencari imu.  karena dengan ilmu dunia ini menjadi terang benderang, karena ilmu bagaikan cahaya.

Dipublikasi di Tanpa kategori | Tag | Meninggalkan komentar

Damai Bersama Anak Yatim

Tak dinyana saya merasakan sensasi doa anak-anak yatim. Bulir-bulir air mata tak tertahankan, ketika mereka mengaminkan doa yang ditujukan kepada kami berempat.

Sepertinya ini doa pertama sepanjang hidup saya. Sebuah doa yang diaminkan oleh insan-insan yang dititipkan sejatinya titipan Rasulullah. Bukankah Rasulullah pernah bersabda, “Aku dan pemeliharaan anak yatim, akan berada di syurga kelak”,
sambil mengisyaratkan dan mensejajarkan kedua jari tengah dan telunjuknya.

Banyak perenungn yang didapat, banyak kisi-kisi yang tersembunyi akhirnya terungkap. .
Sekelebat terlintas wajah anak-anak saya, Azkiya, Ahsan dan Qoila. Betapa besarnya karunia yang Allah berikan kepada kalian. Kalian masih punya ayah dan ibu, masih merasakan dekapan hangat kasih bunda. Sementara mereka di panti Yatim Daarussalam Almubarokah Kota Bandung ini, mereka tak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang orang tua.

Tiga hari lalu, saya menyempatkan diri ke panti ini. Adzan Asyar berkumandang, jadilah kami berjamaah bersama mereka. Kesyahduan mulai menyayat hati tatkala rakaat ke-2, suara anak menangis sejadi-jadinya seraya memanggil ayah ibunya. Seketika saya berpikir, mungkinkah anak yatim ini penghuni.baru. Keganggu karena kami sedang sholat itu pasti. Tapi sayup-sayup tangisan anak itu, malah membuat hati ini tertampar karena betapa sadarnya saya yang tak pernah mengalami nasib seperti mereka.

Ba’da shalat Asyar, membaca Qs. Al-waqiah dan berlanjut alma’tsurot bareng-bareng dengan mereka, serasa berada di sebuah suasana damai tak bertepi. Setiap lantunan terasa mengoyak hati ini yang keras, karena banyak terlena urusan duniawi. Hingga berujung dengan salaman, dan entah tangan ke berapa bagi mereka, kalau kepalanya saya usap seraya melakukan sunah nabi. INSYAALLAH.

Umur dan latar belakang mereka yang beragam. Saya berkesempatan ngobrol dengan pimpinan panti Cak Mus. Sebuah nama yang sudah ketebak kalau beliau dari Jawa Timur tapi bahasa Sundanya fasih banget. Beliau menceritakan tentang pahala mengurus anak yatim itu besar sekali, akan tetapi godaannya juga besar sekali.
Mereka ada yang dititip karena murni ditinggal orang tua, tapi ada juga yang waktu hamil, ayahnya sudah meninggalkan ibunya tanpa kabar berita. Pokoknya berbagai cerita dan latar belakang yang membuat hati ini lebih ternganga.

Mata saya terus melihat ke wajah-wajah mereka, semakin saya memandang, semakin tak kuasa raga ini hingga menundukkan kepala. Ingin rasanya saya merangkul mereka, memuntahkan rasa sayang seorang ayah kepada anak-anaknya.
.
Akhirnya saya hanya bisa berdoa, semoga Anak-anak Yatim penghapal Alquran ini, menjadi anak-anak sholeh dan berguna bagi bagi Agama, Bangsa dan Negara.

#CintaiAnakYatim
#SavePenghapalQuran

Dipublikasi di Tanpa kategori | Meninggalkan komentar

Mencari Ruh Kemerdekaan

 

 

IMG_20170817_133412

Waktupun terus berlalu, tak terasa sudah masuk lagi bulan Agustus. Bulan yang sangat istimewa bagi  bangsa Indonesia. Didalamnya ada hari yang sangat dinantikan, yakni hari kemerdekaan Negeri tercinta. Bulan ini laksana memberikan pesan, bahwa Indonesia sudah merdeka. Sebuah label sebuah negara, agar terlihat eksistensinya di mata dunia.

 

Dua pekan  ini saya berada di sebuah desa Cidahu bilangan  Kuningan  Jawa barat. Masyarakat disini  seperti sejenak melupakan biaya listrik yang terus melambung.   Dan demi menyambut bulan bersejarah ini, mereka rela memasang lampu plip-plop sehingga suasana kampung lebih terasa hangat dan meriah. Begitupun tatkala saya  melewati jalan ke perkampungan, tiba-tiba sekelompok pemuda yang tergabung di karangtuna, mereka  menyegat perjalanan  sekedar  mengetuk hati yang lewat, agar  andil menyumbang. Bahkan ada juga dengan gaya menjual air mineral, yang keuntungannya digunakan untuk memeriahkan pesta tahunan ini. Semua dilakukan demi suksesnya agustusan.

Acara agustusan bagaikan sebuah jeda dalam sebuah perjalanan masyarakat Indonesia. Mereka meluapkan moment hingga ke setiap lini  kehidupan. Lihat saja, mall atau supermarket bahkan toko online yang kini semarak, sepertinya tak mau ketinggalan dengan menerapkan discount “MERDEKA”. Acara televisipun tak ketinggalan, nuansa acara berubah menjadi berbau kemerdekaan.

 

Secara de facto Indonesia sudah merdeka 72 tahun yang lalu, tepatnya 17 agustus 1945. Walaupun secara de jure, Mesir dan Palestina yang kemudian mengakui bahwa Indonesia telah merdeka sejak 18 November 1946. Dan pengakuan dari negara lain inilah yang sebenarnya akan menguatkan eksistensi sebuah negara telah merdeka. Walaupun kita tahu, perjalanan mendapatkan sebuah pengakuan ini begitu sulit. Bahkan Belanda yang pernah menjajah Indonesiapun, masih tetap melakukan  agresi militernya. Barulah pada tanggal 27 desember 1949,Belanda mengakui kalau Indonesi merupakan negara berdaulat. Ironisnya Belanda tetap tak mengakui kalau Indonesia merdeka tanggal 17 agustus 1945, tetapi pada tanggal 27 desember 1949 itulah merupakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Barulah 60 tahun kemudian, yakni 17 agustus 2005 Belanda melalui perdana menterinya Bernard Rudolf Bot meminta maaf kepada masyarakat Indonesia dan mengakuinya hari kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945.

 

Pertanyaan yang sering timbul, benarkah Indonesia telah merdeka? Hal ini tentunya kalau dikaitkan dengan fakta yang ada, bahwa Indonesia masih terjajah oleh bangsa lain. Sektor ekonomi dirasa  tak pernah mandiri. Kendaraan yang lalu lalang di jalanan, pesawat yang hilir mudik menghiasi angkasa kita, perlengkapan dan kebutuhan  sehari-hari yang kita gunakanpun nyaris buatan luar negeri. Tambang emas Free Port yang hanya bisa dinikmati sebagian oleh pribumi. Dan masih banyak lagi fakta didepan mata yang membuat hati menganga.

 

Kita bukan Afrika yang umumnya bertanah kering dan tandus, kita juga bukan bagian dari timur tengah yang selalu diterpa konflik tiada henti. Negara kita kaya raya, lihatlah  perairannya yang begitu terbentang luas dari barat hingga ke timur. Tanahnya begitu subur, sehingga menanam apa saja bisa tumbuh disini. Tapi kemandirian yang merupakan ruh kemerdekaan tak pernah rakyat rasakan. Sampai kapan negara yang memiliki cap  Agraris ini harus berhenti mendatangkan beras dan daging. Sampai kapan negeri ini mengirim tenaga kerjanya ke luar negeri, hanya berprofesi sebagai pembantu. Apakah fenomena ini pertanda Indonesia miskin? TIDAK. Karena konglomeratpun banyak juga bermunculan disini. Indonesiapun tidak bodoh. Orang cerdik pandaipun, banyak yang lahir  di negara ini. Tengoklah olimpiade iptek bergengsi, putera-puteri Indonesia sering menjadi langganan dalam meraihnya.

 

Lalu apa yang salah dengan negara kita? Sehingga pengamat menilai dengan  dua kemungkinan yang melanda negeri berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia ini.  Kemungkinan yang pertama, Indonesis yang salah urus, sedangkan kemungkinan kedua bisa jadi  keberkahan telah dicabut di negeri ini. wallohu’alam.

 

Lalu siapa yang bisa menj

 

awab semua ini? kalau kemungkinan pertama itu benar, berarti para pengurus negara ini harus cepat bertindak. Para pengolah negara harus merombak dan mengevaluasi segala apa yang telah dilakukan. Karena di tangan merekalah semua rakyat menggantungkan harapan.  Rakyat tak perlu dikomandoi untuk menyatakan Cinta NKRI. Yang mereka butuhkan cintanya pengurus negara kepada mereka. Rakyat tak perlu disuruh pasang bendera merah putih,  begitu masuk bulan agustuspun serta merta mereka memasang bendera, umbul-umbul, lampu plip-plop, orang-orangan dan berbagai cara menyambut kemerdekaan.

 

Akan tetapi,  jika kemungkinan kedua yakni keberkahan atas negeri telah diangkat, yang menjawab semua ini adalah seluruh rakyat Indonesia. Kata “Berkah” itu sendiri sangat familiar di tengah-tengah kita. Kata berkah berasal dari bahasa Arab yakni al-barokah yang memiliki makna  nikmat. Sedangkan menurut istilah kata berkah memiliki arti ziyadatul khoir (bertambah kebaikan). Sementara kalau kita lihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata berkah bermakna,  “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia”.

 

Keberkahan tak datang begitu saja, Ternyata Allah hanya akan memberi keberkahan itu kepada orang yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Seperti yang termaktub dalam Alqur’an yang artinya, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS 7:96).

 

Oleh karenanya sudah sepantasnyalah sebagai warga negara yang beriman, kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhnahu wata’ala. Berdoa dan berusaha setiap kesempatan agar Indonesia diberikan lagi keberkahan seutuhnya. Memperbaiki setiap pribadi ke arah yang lebih baik. Menebar kebaikan ke sesama agar Allah tambahkan selalu rasa sayang kepada negeri tercinta ini. Mendoakan selalu pengelola negara, agar diberikan keberkahan dalam menjalankan kekuasaannya. Para pendiri bangsa juga menyadari kalau kemerdekaan yang kita raih, bukan semata karena perjuangan rakyat dalam menuntut sebuah predikat Indonesia merdeka. Lihatlah pembukaan UUD 1945 alinea ketiga, disana terselip sebuah kalimat,”…atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa…”.

 

Mudah-mudahan keberkahan yang menurut para pengamat telah dicabut di negeri ini, kembali hadir.  Dan Indonesia yang telah merdeka sejak 72 tahun yang lalu senantiasa jaya, mandiri dan dihargai di mata dunia. (Tiesna)

#DirgahayuIndonesia

Dipublikasi di Tanpa kategori | Meninggalkan komentar

MENGAPA SAYA HARUS MENULIS

Tekad Writer

http://googleads.g.doubleclick.net/pagead/blank.htmlhttps://accounts.google.com/o/oauth2/postmessageRelay?parent=http%3A%2F%2Fcemerlangminimart.blogspot.co.id#rpctoken=308362607&forcesecure=1

Dipublikasi di Tanpa kategori | Meninggalkan komentar